Surabaya, Indonesia's bustling metropolitan city renowned for its progressive initiatives, has once again secured the esteemed "Anugerah Parahita Ekapraya" award in the mentor category for its outstanding contributions to women's empowerment and protection. This remarkable feat marks the third win for Surabaya in the highest category dedicated to women's advancement in Indonesia, underscoring the city's steadfast commitment to fostering an environment where women can thrive, lead, and succeed.
A Legacy of Empowerment
Surabaya's success in maintaining this prestigious accolade is a testament to its longstanding dedication to women's empowerment and protection. Through a series of innovative programs, policies, and partnerships, the city has actively worked to dismantle barriers and create opportunities for women to achieve their full potential in all aspects of life. For instance, Surabaya has taken a proactive step towards enhancing family wellbeing and community cohesion by establishing Family Learning Centers in 487 community halls across the city. In addition, Surabaya has established WomanInformation Center to equip women with the knowledge, skills, and opportunities they need to thrive in all aspects of life. By promoting access to information, fostering community engagement, and advocating for gender-responsive policies, Surabaya's Woman Information Center is expected to be a driving positive change and to advance women's rights and empowerment in the city and beyond.
Forum Puspa Srikandi Surabaya
Surabaya has taken a proactive stance towards ensuring the welfare and well-being of women through the establishment of "Forum Puspa Srikandi." Inaugurated by Surabaya City Mayor, Eri Cahyadi, this public participation forum serves as a crucial platform for stakeholders from diverse backgrounds to come together and address issues related to women's welfare in the city. Comprising representatives from government agencies, NonGovernment organizations, academic community, business institutions and society, Forum Puspa facilitates collaborative efforts to identify challenges, develop solutions, and implement initiatives aimed at promoting gender equality, protecting women and children's rights, and enhancing their overall quality of life. Through open dialogue, mutual cooperation, and shared responsibility, Forum Puspa embodies Surabaya's commitment to foster inclusive governance, social cohesion, and sustainable development that leaves no woman behind.
Women’s Collaborative Efforts for City Development
Surabaya is witnessing a powerful wave of collaboration among women's groups dedicated to the city's development. Through the concerted efforts of woman organizations such as TP PKK, Gerakan Organisasi Wanita, Dharma Wanita and Bunda PAUD Surabaya Working Groups, women from all walks of life are coming together to drive positive change, foster community empowerment, and promote gender responsive policies across Surabaya. For instance, led by the city's First Lady, Ibu Rini Indriyandi Eri Cahyadi, TP PKK plays a pivotal role in spearheading programs and activities aimed at enhancing the well-being of women and children, promoting health and nutrition, and fostering economic empowerment through skills training and entrepreneurship initiatives.
Steady Increase in Gender Development Index
Surabaya has demonstrated continuous progress in gender development indices, with a steady increase observed over recent years. In 2021, the city recorded a gender development index of 93.90, reflecting ongoing efforts to promote gender equality and empower women across various sectors. Building upon this foundation, Surabaya showed a notable rise to 94.21 in 2022, signaling a continued commitment to advancing gender inclusivity and fostering opportunities for all residents. Impressively, this positive trend persisted into the following year, with the gender development index further increasing to 94.36 in 2023. These successive improvements underscore Surabaya's dedication to create an environment where women can contribute meaningfully to society, and participate fully in the city's education, health and economic sectors.
Gender Development Indices of Surabaya in 2021-2023
Source: Surabaya Statistical Central Bureau, 2024
Setting the Standard
As Surabaya celebrates its third consecutive win of the "Anugerah Parahita Ekapraya" award in the mentor category, it sets a powerful example for cities and communities across Indonesia and beyond. By prioritizing empowerment and protection for women, Surabaya reaffirms its commitment to building a more equitable, inclusive, and prosperous society for all. As the city continues to lead by example, it paves the way for a brighter future where every woman has the opportunity to thrive and contribute to the advancement of her community, city and country
Surabaya, kota metropolitan di Indonesia yang terkenal dengan inisiatif progresifnya, sekali lagi mendapatkan penghargaan "Anugerah Parahita Ekapraya" dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada kategori mentor atas kontribusinya terhadap pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Prestasi ini menandai kemenangan ketiga bagi Surabaya dalam kategori tertinggi yang didedikasikan untuk kemajuan perempuan di Indonesia, yang juga menegaskan komitmen teguh Kota Surabaya untuk menciptakan lingkungan di mana perempuan dapat berkembang, memimpin, dan sukses.
Program Pemberdayaan Perempuan
Keberhasilan Surabaya dalam mempertahankan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya serta mendapat peringkat pertama untuk Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak, merupakan bukti dedikasi jangka panjang Surabaya terhadap pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Melalui serangkaian program, kebijakan,dan kemitraan yang inovatif, kota ini secara aktif berupaya menghilangkan hambatan dan menciptakan peluang bagi perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka dalam semua aspek kehidupan. Misalnya saja, Surabaya telah mengambil langkah inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan perlindungan perempuan dengan mendirikan Pusat Pembelajaran Keluarga di 487 balai RW di seluruh sudut kota. Selain itu, Surabaya mendirikan Pusat Informasi Sahabat Perempuan (PRISMA) untuk membekali perempuan dengan pengetahuan, keterampilan, dan peluang yang mereka butuhkan untuk berkembang dalam segala aspek kehidupan. Dengan mempromosikan akses terhadap informasi, mendorong keterlibatan masyarakat, dan mengadvokasi kebijakan responsif gender, PRISMA Kota Surabaya diharapkan dapat mendorong perubahan positif dan memajukan hak-hak dan pemberdayaan perempuan di Kota Pahlawan dan sekitarnya.
Forum Puspa Srikandi
Surabaya Surabaya telah mengambil sikap proaktif dalam menjamin kesejahteraan dan kesejahteraan perempuan melalui pembentukan “Forum Puspa Srikandi.” Dikukuhkan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, forum partisipasi publik ini berfungsi sebagai platform penting bagi para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang untuk berkumpul dan mengatasi isu-isu terkait kesejahteraan perempuan di kota tersebut. Terdiri dari perwakilan lembaga pemerintah, LSM, komunitas akademis, lembaga swasta dan masyarakat, Forum Puspa memfasilitasi upaya kolaboratif untuk mengidentifikasi tantangan, mengembangkan solusi, dan melaksanakan inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender, melindungi hak-hak perempuan, serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan secara keseluruhan. Melalui dialog terbuka, gotong royong, dan tanggung jawab bersama, Forum Puspa mewujudkan komitmen Surabaya untuk mendorong tata kelola yang inklusif, kohesi sosial, dan pembangunan berkelanjutan yang tidak meninggalkan perempuan sebagai actor utama pembangunan.
Upaya Kolaboratif Organisasi Perempuan untuk Pembangunan Kota
Surabaya pun menjadi saksi gelombang kolaborasi yang kuat di antara organisasi perempuan yang berdedikasi terhadap pembangunan kota. Melalui upaya bersama dari organisasi perempuan seperti TP PKK, Gerakan Organisasi Wanita, Dharma Wanita dan Kelompok Kerja Bunda PAUD Surabaya, perempuan dari semua lapisan masyarakat bersatu untuk mendorong perubahan positif, mendorong pemberdayaan masyarakat, dan mempromosikan kebijakan responsif gender di Kota Surabaya. Bukti konkretnya, dipimpin oleh Ibu Rini Indriyandi Eri Cahyadi, TP PKK memainkan peran penting dalam mempelopori program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak-anak, meningkatkan kesehatan dan gizi serta mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pelatihan keterampilan dan kewirausahaan.
Peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dari Tahun ke Tahun
Surabaya menunjukkan kemajuan yang berkelanjutan dalam pencapaian indeks pembangunan gender (IPG), dengan peningkatan yang stabil selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, kota ini mencatat indeks pembangunan gender sebesar 93,90, yang mencerminkan upaya berkelanjutan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor. IPG Kota Surabaya pun menunjukkan peningkatan menjadi 94,21 pada tahun 2022, yang menandakan komitmen berkelanjutan untuk memajukan inklusivitas gender dan mendorong peluang bagi semua warga. Tren positif ini terus berlanjut hingga tahun berikutnya, dengan indeks pembangunan gender yang semakin meningkat menjadi 94,36 pada tahun 2023. Peningkatan IPG dari tahun ke tahun ini merefleksikan dedikasi Kota Surabaya untuk menciptakan kondisi kota di mana perempuan dapat memberikan kontribusi yang berarti kepada masyarakat, dan berpartisipasi penuh dalam sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Indeks Pembangunan Gender Kota Surabaya Tahun 2021-2023 Sumber Data: BPS Surabaya, 2024 Menetapkan Standar untuk Indonesia Berbagai kebijakan tersebut memberikan contoh yang baik bagi kota dan komunitas di seluruh Indonesia dan sekitarnya terkait upaya pememberdayaan dan perlindungan perempuan. Dengan mengutamakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, Surabaya menegaskan kembali komitmennya untuk membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan sejahtera bagi semua. Ketika kota ini terus memimpin dengan memberi contoh, hal ini membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah di mana setiap perempuan memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi terhadap kemajuan komunitas, kota dan negaranya.
Indeks Pembangunan Gender Kota Surabaya Tahun 2021-2023
Sumber Data: BPS Surabaya, 2024
Berbagai kebijakan tersebut memberikan contoh yang baik bagi kota dan komunitas di seluruh Indonesia dan sekitarnya terkait upaya pememberdayaan dan perlindungan perempuan. Dengan mengutamakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan, Surabaya menegaskan kembali komitmennya untuk membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan sejahtera bagi semua. Ketika kota ini terus memimpin dengan memberi contoh, hal ini membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah di mana setiap perempuan memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi terhadap kemajuan komunitas, kota dan negaranya.
Surabaya, Indonesia's dynamic urban hub, has achieved a monumental victory in the fight against child stunting, reducing its prevalence to an unprecedented low of 1.6%. This milestone not only underscores the city's commitment to the well-being of its youngest residents but also positions Surabaya as a beacon of hope and progress in the national effort to address malnutrition and ensure the healthy development of future generations.
A Triumph of Collaboration
Surabaya's success in tackling child stunting is the result of a concerted, multi-sectoral effort that brought together government agencies, healthcare providers, non-government organizations, Surabaya Hebat cadres, Family Assistance Team, Health City Forum, universities and society. Recognizing the urgent need to address the underlying causes of stunting, stakeholders worked in unison to implement targeted interventions and policies aimed at improving nutrition, healthcare access, and socioeconomic conditions for vulnerable families.
Addressing Root Causes
At the heart of Surabaya's strategy was a holistic approach to addressing the root causes of stunting, which extend far beyond inadequate food intake to encompass factors such as maternal health, sanitation, hygiene, and access to healthcare services. By investing in maternal and child healthcare programs such as: 1 Community Health Center 1 Pediatrician and 1 Community Health Center 1 Obstetrician-gynecologist, promoting breastfeeding practices, improving water and sanitation infrastructure and providing nutritional supplements, the city laid the groundwork for sustainable progress in combating stunting.
Community Empowerment
Crucially, Surabaya's efforts to combat child stunting were not limited to top-down interventions but also involved empowering communities to take ownership of their health and well-being. Local initiatives, such as the improved services of community health centers, breastfeeding support villages, and additional food provision programs, are the key success in promoting healthy practices and fostering a supportive environment for children to thrive. Rembug stunting is also conducted in the city, sub-district and urban village levels to figure out the determinant factors of Stunting emergence in every smallest area in Surabaya to address and solve the factors effectively.
Measurable Impact
The impact of Surabaya's initiatives is palpable and far-reaching. By prioritizing early childhood nutrition and development, the city has not only reduced the prevalence of stunting but also improved children's overall health outcomes, cognitive development, and long-term prospects. Families once burdened by the devastating effects of malnutrition now have renewed hope for a brighter future, thanks to access to essential healthcare services and zero stunting digitalized and integrated business process.
A National Model
Surabaya's achievement in reducing child stunting prevalence to 1.6% sets a powerful example for other cities and regions across Indonesia grappling with similar challenges. By sharing best practices, lessons learned, and innovative solutions, Surabaya can serve as a catalyst for nationwide progress in addressing malnutrition and ensuring the wellbeing of every child, regardless of socioeconomic status or geographical location.
Looking Ahead
As Surabaya celebrates this historic milestone, Surabaya City Mayor, Eri Cahyadi, has been honored with a prestigious award recognizing exemplary leadership and dedication to combat child stunting and malnutrition. Under the mayor's visionary leadership, Surabaya has implemented a comprehensive set of policies and initiatives aimed at stunting and malnutrition eradication.
Sustaining and building upon the gains made will require continued investment, innovation, and collaboration at all levels of government and society. By remaining steadfast in its commitment to the health and welfare of its youngest citizens, Surabaya can chart a course towards a future where every child has the opportunity to thrive and reach their full potential.
Surabaya, salah satu kota metropolitan yang paling dinamis di Indonesia, mencapai kesuksesan dalam upaya melawan stunting, dengan menurunkan prevalensi stunting ke tingkat terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia yaitu sebesar 1,6%. Pencapaian ini tidak hanya menggarisbawahi komitmen Kota Surabaya terhadap kesehatan bayi dan balita, namun juga menempatkan Surabaya sebagai mercusuar harapan dan kemajuan dalam upaya nasional mengatasi malnutrisi dan menjamin pembangunan kesehatan bagi generasi mendatang.
Sinergi Kuat Surabaya Hebat
Keberhasilan Surabaya dalam menanggulangi stunting merupakan hasil upaya terpadu dan multisektoral yang melibatkan instansi pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, Kader Surabaya Hebat, Tim Pendamping Keluarga, civitas akademika, dan masyarakat. Menyadari pentingnya mengatasi penyebab utama stunting, para pemangku kepentingan berkolaborasi untuk menerapkan intervensi dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan nutrisi, akses layanan kesehatan, dan kondisi social ekonomi bagi keluarga rentan.
Mengatasi Akar Penyebab
Inti dari strategi Surabaya adalah pendekatan holistik untuk mengatasi akar penyebab stunting, yang mencakup lebih dari sekedar asupan makanan yang tidak memadai, namun juga mencakup faktor-faktor seperti kesehatan ibu, sanitasi, kebersihan, dan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan berinvestasi pada program layanan kesehatan ibu dan anak seperti: 1 Puskesmas 1 Dokter Spesialis Anak dan 1 Puskesmas 1 Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, mendorong praktik pemberian ASI eksklusif, meningkatkan infrastruktur air dan sanitasi, serta menyediakan permakanan tambahan bagi balita stunting, balita pra stunting, Ibu Hamil dan Menyusui Kurang Energi Kronis, kota ini meletakkan dasar bagi kemajuan yang berkelanjutan dalam memerangi stunting.
Pemberdayaan masyarakat
Yang terpenting, upaya Surabaya untuk menurunkan stunting tidak hanya terbatas pada intervensi top-down namun juga melibatkan pemberdayaan masyarakat untuk berperan serta aktif terhadap pembangunan kesehatan dan kesejahteraan di Kota Surabaya. Inisiatif Pemerintah Kota Surabaya, seperti meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Kampung ASI, program pemberian makanan tambahan, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mempromosikan praktik kesehatan serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak. Rembug stunting juga dilakukan di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan untuk mengetahui faktor-faktor penentu munculnya stunting di setiap wilayah terkecil di Surabaya sehingga dapat mengatasi faktor-faktor tersebut secara efektif.
Dampak Terukur
Dampak dari inisiatif-inisiatif Pemerintah Kota Surabaya sangat jelas dan luas jangkauannya. Dengan memprioritaskan nutrisi dan perkembangan anak usia dini, Surabaya tidak hanya mengurangi prevalensi stunting namun juga meningkatkan derajat kesehatan anak-anak secara keseluruhan, perkembangan kognitif, dan prospek jangka panjang. Keluarga-keluarga yang dulu terbebani oleh dampak buruk dari kekurangan gizi kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah, berkat peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan di Surabaya serta dan proses bisnis zero stunting yang terdigitalisasi dan terintegrasi.
Percontohan Nasional
Pencapaian Surabaya dalam mengurangi prevalensi stunting pada anak hingga 1,6% memberikan contoh yang baik bagi kota dan daerah lain di Indonesia yang juga menghadapi tantangan serupa. Dengan berbagi praktik terbaik, pembelajaran, dan solusi inovatif, Surabaya dapat menjadi katalis bagi kemajuan nasional dalam mengatasi malnutrisi dan memastikan kesehatan setiap anak, tanpa memandang status sosial ekonomi atau lokasi geografis.
Melihat masa depan
Keberhasilan Surabaya menurunkan prevalensi Stunting, tidak lepas dari kepemimpinan dan dedikasi Bapak Walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi. Cak Eri pun dianugerahi penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli Stunting. Di bawah kepemimpinan Walikota yang visioner, Surabaya telah menerapkan serangkaian kebijakan dan inisiatif komprehensif yang ditujukan untuk pemberantasan stunting dan malnutrisi.
Mempertahankan dan mengembangkan kemajuan yang telah dicapai memerlukan investasi, inovasi, dan kolaborasi yang berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan dan masyarakat. Dengan tetap teguh terhadap komitmennya dalam peningkatan derajat kesehatan bayi dan balita, Surabaya merencanakan masa depan dimana setiap anak mempunyai
kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal mereka.
Bappedalitbang, May 7, 2024 - The Surabaya City Government under the leadership of Mayor Eri Cahyadi has succeeded in reducing the extreme poverty rate to 0% by 2024. This is a remarkable achievement in poverty alleviation efforts in the second largest city in Indonesia.
Based on data from the Central Statistics Agency (BPS), the extreme poverty rate in Surabaya in 2021 is still at 1.2% or around 35 thousand people. Then in 2022 it dropped to 0.8% or around 23 thousand people. Finally, in April 2024, Mayor Eri Cahyadi stipulated a Mayoral Decree that the target data for extreme poor families in Surabaya City had reached 0 people or 0 family heads.
Surabaya's success in alleviating extreme poverty cannot be separated from the various programs and policies carried out by the Surabaya City Government in a comprehensive manner. and integrated. Some of the excellent programs implemented include:
Collaboration and synergy with various parties such as universities, the business world, religious institutions, and the community in handling poverty
For its success in reducing poverty and extreme poverty, Surabaya City Government received awards and fiscal incentives from the central government. Surabaya is also a national pilot in accelerating the elimination of extreme poverty.
Surabaya's success in reducing extreme poverty to 0% should be appreciated and replicated by other regions in Indonesia. With innovative leadership, well-targeted policies, and the collaboration of all parties, complex poverty issues can be resolved effectively and sustainably.
Surabaya's achievement in alleviating extreme poverty also contributes significantly to the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly Goal 1 of No Poverty. Related SDG targets. The SDGs targets related to poverty include:
Extreme poverty anywhere is a threat to human security everywhere.
" - Kofi Annan, Seventh Secretary-General of the United Nations
Bappedalitbang, 7 Mei 2024 - Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi telah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrim menjadi 0% pada tahun 2024. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dalam upaya pengentasan kemiskinan di kota terbesar kedua di Indonesia ini.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrim di Surabaya pada tahun 2021 masih berada di angka 1,2% atau sekitar 35 ribu jiwa. Kemudian pada tahun 2022 turun menjadi 0,8% atau sekitar 23 ribu jiwa. Akhirnya, pada April 2024, Wali Kota Eri Cahyadi menetapkan Keputusan Walikota bahwa data sasaran keluarga miskin ekstrim di Kota Surabaya sudah mencapai 0 jiwa atau 0 kepala keluarga.
Keberhasilan Surabaya dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim tidak lepas dari berbagai program dan kebijakan yang dijalankan Pemkot Surabaya secara komprehensif dan terintegrasi. Beberapa program unggulan yang dilaksanakan antara lain:
Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam penanganan kemiskinan.
Atas keberhasilannya menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrim, Pemkot Surabaya mendapatkan penghargaan dan insentif fiskal dari pemerintah pusat. Surabaya juga dijadikan percontohan nasional dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim.
Keberhasilan Surabaya mengentaskan kemiskinan ekstrim menjadi 0% patut diapresiasi dan direplikasi oleh daerahdaerah lain di Indonesia. Dengan kepemimpinan yang inovatif, kebijakan yang tepat sasaran, dan kolaborasi semua pihak, masalah kemiskinan yang kompleks dapat dituntaskan secara efektif dan berkelanjutan.
Pencapaian Surabaya dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim juga berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya Tujuan 1 yaitu Tanpa Kemiskinan (No Poverty). Target SDGs yang terkait kemiskinan antara lain:
Kemiskinan ekstrem di mana pun merupakan ancaman bagi keamanan manusia di mana pun.
" — Kofi Annan, Sekretaris Jenderal Ketujuh Perserikatan Bangsa-Bangsa In effort to strengthen and learn good practices in child protection systems, UNICEF's Child Friendly City Initiative (CFCI) team consisting of:
accompanied by the Chairperson and the UNICEF Team for the Java Region, paid a special
visit to Surabaya City. Warmly welcomed by the Regional Secretary of Surabaya City and
staff from the Surabaya City Government, as well as the Head of the Surabaya City Office
of the Ministry of Religious Affairs, the visit was an important part of UNICEF's global
program to advocate for and support the development of child-friendly cities. Surabaya, as
a growing metropolis, has demonstrated its commitment to the fulfillment of children's rights and protection, making it an ideal location for this study visit. This visit is part of Surabaya's assessment process to become a global CFCI member.
Day One: Exploring Surabaya Square and Dialoguing with Surabaya's Great Children
On the first day, the UNICEF CFCI team visited Surabaya's Alun-alun area, one of the city's
child-friendly public spaces. The team explored the Surabaya City Children's Friends
Information Center (PISA), the Women's Friends Information Center Room (PRISMA), and
the Si Arek FAS (Surabaya Children's Forum) Podcast Room.
At PISA, the UNICEF CFCI team learned about the various information and education
services provided to children, including information on children's rights, health, education, and child protection. The team also visited the PRISMA Room, which focuses on
empowering women and girls. PRISMA contributes to building a safe and supportive
environment for all children in Surabaya.
Next, the UNICEF CFCI team witnessed the performance of CAS (Chamber Acoustic
Spensabaya) from SMPN 1, who brought passion and positive energy into the room.
Through music and art, CAS managed to showcase the extraordinary expression and
creativity of Surabaya's children.
Interactive Dialogue: Exploring Good Practices of Surabaya City's Policies
An interactive dialogue held by the UNICEF CFCI Team with Surabaya's children was a
crucial moment during this visit. The interactive dialogue was guided by a moderator and
attended by children from various communities in Surabaya. The children enthusiastically
expressed their questions and opinions on various issues related to child protection.
UNICEF's CFCI team provided comprehensive and informative answers to these questions.
The team also explained the various programs and policies that UNICEF has implemented to
protect children around the world.
Through these discussions, the team was able to explore and understand the various
perspectives, expectations, and challenges faced by children in their daily lives. The
dialogue not only provided valuable insights for the UNICEF CFCI Team in understanding
the local context of child protection in Surabaya but also strengthened children's voices as
an important part of the policy-making process and child-friendly program implementation.
This visit marks an important step in a concerted effort to understand and replicate good
practices in child protection in cities around the world. Through initiatives such as PISA,
PRISMA, and Forum Anak Surabaya, the city has demonstrated how children's
empowerment and their active participation in social life can contribute to inclusive and
sustainable urban development.
The UNICEF CFCI team is committed to continuing working with the Surabaya City
Government and various stakeholders to strengthen and expand these good practices. The
dialogue and collaboration established during this visit will be the foundation for the further development of effective and inclusive child protection systems, not only in Surabaya but also in other cities in Indonesia as well as around the world.
Day 2 - UNICEF CFCI Team Visit to the Open City School for Excellent Adolescent (OCSEA), Nginden Disabled Children’s Home for Achievement and Dialogue towards Bright Future
Surabaya, March 26, 2024
Building a Better Future for Surabaya's Children - Second Day Visit of UNICEF CFCI
Team
The second day of the UNICEF Child Friendly Cities Initiative
(CFCI) team's visit to Surabaya was an inspiring adventure that reflected the city's passion
for child-friendly cities. From innovative schools to caring communities, the UNICEF team
was presented with evidence of Surabaya's commitment to protect and empower children.
Looking at Good Practices at MTSN 1 Surabaya
Being curious about the Open City School for Excellent Adolescent program, the UNICEF
CFCI team visited MTSN 1 Surabaya. There, they were greeted with the enthusiasm of the
students who proudly explained various OCSEA activities, such as poetry musicalization,
storytelling, presentations of Sanmar Insan Ambassadors from SMPN 1 and MTSN 1
(OCSEA Good Practices), film screenings, and preventive actions #jagabarenglawanOCSEA. The UNICEF CFCI team highly appreciated the commitment of MTSN 1 Surabaya in realizing a child-friendly school. A warm interactive dialogue ensued between the UNICEF team and the students, discussing various issues related to children's rights and child protection. The spirit and enthusiasm of the students showed that OCSEA has succeeded in creating a child-friendly school environment and supporting the development of their potentials.
Lighting Up Hope at Nginden Disabled Children's Home for Achievement
The visit continued to Rumah Anak Prestasi Nginden, a place filled with the joy and spirit of children with special needs. Smiles and laughter greeted the UNICEF team at Rumah Anak
Prestasi Nginden. In this place of joy, the team was treated to a variety of mesmerizing
performances from children with special needs, showcasing their amazing talents. The
parenting classes, which focused on the education and treatment of children with disabilities and the prevention of child abuse, provided valuable tools for parents and caregivers to assist their children. UNICEF and OCSEA teams shared their knowledge and experience with parents and caregivers of children with disabilities, providing them with valuable tools to create learning spaces filled with inspiration and optimism. Activities at RAP also include services for talent and interest development, demonstrating RAP's commitment to ensuring that every child has the opportunity to grow and develop to their full potentials.
Strengthening the Network at Puspaga Balai RW 5 Genteng
At Puspaga Balai RW 5 Genteng, the UNICEF team was greeted with enthusiasm by the
residents and volunteers. The spirit of togetherness was strongly felt in various activities, such as parenting classes, sinau bareng, psychological counseling for children with disabilities, and interactive discussions.
The UNICEF team, PKBM volunteers, PPA Task Force, and Puspaga Balai RW facilitators
exchanged information and ideas on various efforts to protect children. The discussion
strengthened networks and collaboration between various parties, demonstrating a shared
commitment to realizing Surabaya as a safe and comfortable city for children.
Dialogue Towards a Bright Future
The Surabaya City Mayor represented by The Surabaya City Secretary, in his presentation,
explained the city's good practices and progress in realizing a child-friendly city. An interactive dialogue with UNICEF's CFCI team generated ideas and inputs to further improve child protection efforts in the city. The handover of souvenirs symbolizes the appreciation of Surabaya City's dedication and commitment. Surabaya City Government will disseminate
information about the results of the UNICEF CFCI team visit, bringing inspiration and
optimism for other cities in Indonesia to follow Surabaya's footsteps in realizing child-friendly cities.
The UNICEF CFCI team's two-day visit to Surabaya provided a clear picture of the city's
strong commitment to protect and empower children. From innovative schools to caring
communities, the evidence of Surabaya's commitment was clear. The visit is an inspiration
for all to keep on collaborating and moving forward to realize a bright future for children in Indonesia, especially in the city of Surabaya.
#SurabayaKotaLayakAnak #CFCI #UNICEF #ForumAnakSurabaya
Dalam kerangka mewujudkan cita-cita Indonesia Emas Tahun 2025-2045, daerah sesuai kewenangannya menyusun rencana pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimulai dari penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka panjang untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Hari ini, Selasa 2 April 2024 telah terlaksana Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJPD Kota Surabaya Tahun 2025-2045 yang terselenggara di Ruang Graha Sawunggaling, Gedung Pemerintah Kota Surabaya lantai 6 (Jl. Jimerto No.25-27, Ketabang, Kec. Genteng, Kota Surabaya).
Musrenbang RPJPD dilaksanakan untuk membahas Rancangan RPJPD dalam rangka penajaman visi, misi, arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD. Musrenbang RPJPD dilaksanakan dengan melibatkan pemangku kepentingan, yaitu: Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Perangkat Daerah, DPRD, tokoh masyarakat, akademisi, asosiasi usaha, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan/kelompok perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak, dan pemangku kepentingan terkait. Hasil Musrenbang RPJPD dirumuskan dalam berita acara kesepakatan Musrenbang dan ditandatangani oleh unsur yang mewakili pemangku kepentingan yang menghadiri Musrenbang.
Acara Musrenbang RPJPD Kota Surabaya Tahun 2025-2045 hari ini juga menampilkan penampilan band musik dan fashion show dari Rumah Anak Prestasi; Tari "Pesona Surabaya" dari Sanggar Tari Sawung Dance; dan penyampaian aspirasi pembangunan dari Forum Anak Surabaya. Pembukaan Musrenbang RPJPD Kota Surabaya Tahun 2025-2045 dipimpin langsung oleh bapak Walikota Surabaya, bapak Eri Cahyadi, ST, MT.
Acara Musrenbang RPJPD Kota Surabaya Tahun 2025-2045 hari ini juga dapat disaksikan melalui Youtube dan dapat diakses melalui tautan berikut https://bit.ly/musrenbangRPJPDSBY . Materi pada Musrenbang RPJPD Kota Surabaya Tahun 2025-2045 dapat diakses melalui tautan dibawah ini
https://bit.ly/MateriRPJPDSurabaya