Berita

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya

Wakili Indonesia di Forum Kota Sehat Dunia, Surabaya Resmi Mendaftar di Jejaring Kota Sehat WHO

February 05, 2024

Dengan berbagai keberhasilan dan pencapaian pembangunan kesehatan pada tahun 2023, sama sekali tidak membuat Bapak Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, berpuas diri. Tidak surut semangat dan harapan dari Cak Wali untuk membuat Kota Surabaya naik kelas dan berkiprah di kancah kesehatan internasional.

Setelah mencetak rekor prevalensi stunting terendah di Indonesia berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia, Kota Surabaya kembali menorehkan sejarah dengan deklarasi 100% bebas buang air besar sembarangan pada bulan Maret 2023. Kota Surabaya juga berhasil mempertahankan predikat terbaik pertama pada penilaian kinerja stunting oleh Kemendagri 2 (dua) tahun berturut-turut. Selain itu, Kota Surabaya mendapat berbagai penghargaan di skala nasional dan internasional, seperti penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City, penanganan Covid-19, Integrasi Layanan Primer, Kota Surabaya Bebas Frambosia, terbaik pertama dalam inovasi pergerakan masyarakat dalam pelaksanaan imunisasi, serta pelaksanaan Universal Health Coverage yang mencapai 100%. Yang tak kalah istimewa, Kota Surabaya mempertahankan predikat Kota Sehat Swastisaba Wistara kali Ketiga yang merupakan kategori kota sehat tertinggi di Indonesia. Disamping itu, Kota Surabaya meraih gelar perdana sebagai terbaik 1 Nasional STBM Award kategori Pratama. Dengan semua prestasi tersebut beserta upaya yang sistematis dan berkesinambungan untuk mewujudkan kota sehat nan cerdas, Kota Surabaya dipilih oleh Kementerian Kesehatan untuk mewakili Indonesia di World Health City Forum atau Forum Kota Sehat Dunia yang diselenggarakan di Korea Selatan pada bulan November 2023.

Cak Wali menyampaikan bahwa formula sukses berbagai capaian pelaksanaan kota sehat di Surabaya adalah kolaborasi semua pemangku kepentinan. Hal ini sesuai dengan arti dan tujuan diselenggarkannya kota sehat. Penyelenggaraan kota sehat adalah perwujudan suatu kondisi kota yang bersih, indah, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan 9 (sembilan) tatanan dan kegiatan yang terintegrasi dan disepakati masyarakat dengan Pemerintah Kota. Adapun 9 (sembilan) tatanan kota sehat antara lain:


  1. Kehidupan Masyarakat yang sehat mandiri
  2. Permukiman dan fasilitas umum
  3. Satuan Pendidikan
  4. Pasar
  5. Perkantoran dan Perindustrian
  6. Pariwisata sehat
  7. Transportasi dan tertib lalu lintas jalan
  8. Perlindungan social
  9. Penanganan bencana

Walikota Eri Cahyadi menerangkan bahwa keberhasilan pelaksanaan kota sehat di Kota Surabaya tak luput dari adanya kerja keras dari seluruh elemen masyarakat di Kota Pahlawan.

"Ada Forum Kota Sehat (FKS) di tingkat kota, kecamatan dan kelurahan. Ada juga integrasi pelayanan kesehatan primer di puskesmas, pustu dan posyandu keluarga. Disamping itu, ada Kampung Madani. Dengan Kampung Madani, pergerakan kesehatan juga bisa berjalan sampai di level bawah," tutur Walikota Eri.

Wali kota yang juga akrab disapa Cak Eri itu mengungkapkan, diraihnya berbagai prestasi dalam pelaksanaan kota sehat ini juga tak luput dari kerja keras dari ketua RT, RW, LPMK, Kader Surabaya Hebat (KSH), Tim Pendamping Keluarga (TPK), hingga Tim Penggerak (TP) PKK. Semua berperan serta aktif sehingga tercipta rasa saling peduli dan gotong royong ketika ada warga yang sakit.

"Ini terus kita bentuk, supaya jangan sampai lagi ada warga yang sakit. Jadi kalau ada yang sakit, atau hal lainnya, itu kita bentuk (tangani) bersama," ungkapnya.

Yang tak kalah penting dalam pembangunan kota sehat Surabaya adalah kontribusi dari civitas akademika serta lembaga swadaya masyarakat. Sebagai contoh, Universitas Airlangga memfasilitasi program Surabaya Emas dan 1P1P (1 Puskesmas 1 Pediatrician). Sedangkan LSM seperti Tunas Hijau bergerak untuk meningkatkan kesadaran pelajar Kota Surabaya agar berpartisipasi aktif dalam melindungi dan menjaga lingkungan. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Tunas Hijau antara lain, pemilihan Putra dan Putri Lingkungan Hidup, sosialisasi mitigasi bencana serta kegiatan pelajar bersih-bersih pantai. Lebih lanjut, Koalisi WASH yang terdiri dari UNICEF, Wahana Visi, Kotaku, IUWASH, WC-Koe, Habitat for Humanity, Pertamina, Pelindo dan beberapa lembaga lainnya memegang peranan sentral dalam perwujudan sanitasi total berbasis masyarakat di kota terbesar kedua di Indonesia ini.

Cak Eri menambahkan bahwa dikarenakan sinergi kuat tersebut, penanganan kesehatan di Kota Surabaya sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir. Mulai dari peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas, gerak cepat dalam menangani penyebaran penyakit, penanganan stunting, open defecation free (ODF) serta jaminan kesehatan untuk seluruh warga Kota Surabaya.

Eri memaparkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya akan terus bekerja keras demi meningkatkan derajat kesehatan warganya. Salah satunya dengan mendaftar pada jejaring Kota Sehat WHO SEARO. Dengan pendaftaran tersebut, Surabaya akan didampingi oleh WHO SEARO, WHO Indonesia serta Forum Kota Sehat Nasional terkait bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan mental dari warga kota serta kualitas pembangunan kota secara keseluruhan.

Kota sehat menurut WHO adalah kota yang secara berkesinambungan meningkatkan kondisi fisik dan sosialnya serta memperluas sumber daya komunitas sehingga memfasilitasi warga untuk mencapai potensi maksimum mereka. Organisasi kesehatan dunia (WHO) mempunyai 6 (enam) kantor perwakilan di seluruh dunia dan untuk kawasan Asia Tenggara dinamakan SEARO yang merupakan kepanjangan dari South East Asia Region.

Walikota Eri Cahyadi menandatangani surat pendaftaran Kota Surabaya menuju WHO pada tanggal 11 Januari 2024. Di dalam surat tersebut, Eri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya memperkuat komitmennya dalam pelaksanaan kota sehat serta siap mengintegrasikan dan mensinergikan program Kota Sehat Surabaya dengan norma WHO SEARO dan standar kesehatan di kancah internasional.

Pertemuan pertama antara WHO SEARO, WHO Indonesia dan Forum Kota Sehat Nasional dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Forum Kota Sehat Surabaya telah dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2024. Dipimpin oleh Ibu Asisten Administrasi Umum dan juga dihadiri oleh Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya serta perwakilan dari Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Surabaya menyatakan kesiapan mengikuti sertifikasi Kota Sehat WHO SEARO.

Forum Kota Sehat Nasional yang diwaliki oleh Ibu Yuni Dwi Purwani menyampaikan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan mengapresiasi itikad baik dari Bapak Walikota Surabaya untuk lebih mensejahterakan warganya dari sektor fisik maupun social melalui jejaring kota sehat WHO SEARO.

“Saya sudah menyampaikan keinginan Kota Surabaya untuk mengikuti jejaring kota sehat WHO SEARO ke Kemendagri dan Kemenkes. Kedua Kementerian sangat mengapresiasi inisitiatif dari Bapak Walikota Surabaya,” Yuni menegaskan. Hal ini memperkuat komitmen Kota Surabaya dalam mendukung program Indonesia Sehat di level nasional.