Berita

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya

Surabaya Berhasil Menurunkan Prevalensi Stunting hingga 1,6%: Dua Tahun Berturut-turut Terendah di Indonesia!

May 09, 2024

Surabaya, salah satu kota metropolitan yang paling dinamis di Indonesia, mencapai kesuksesan dalam upaya melawan stunting, dengan menurunkan prevalensi stunting ke tingkat terendah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia yaitu sebesar 1,6%. Pencapaian ini tidak hanya menggarisbawahi komitmen Kota Surabaya terhadap kesehatan bayi dan balita, namun juga menempatkan Surabaya sebagai mercusuar harapan dan kemajuan dalam upaya nasional mengatasi malnutrisi dan menjamin pembangunan kesehatan bagi generasi mendatang.

Sinergi Kuat Surabaya Hebat

Keberhasilan Surabaya dalam menanggulangi stunting merupakan hasil upaya terpadu dan multisektoral yang melibatkan instansi pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, Kader Surabaya Hebat, Tim Pendamping Keluarga, civitas akademika, dan masyarakat. Menyadari pentingnya mengatasi penyebab utama stunting, para pemangku kepentingan berkolaborasi untuk menerapkan intervensi dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan nutrisi, akses layanan kesehatan, dan kondisi social ekonomi bagi keluarga rentan.

Mengatasi Akar Penyebab

Inti dari strategi Surabaya adalah pendekatan holistik untuk mengatasi akar penyebab stunting, yang mencakup lebih dari sekedar asupan makanan yang tidak memadai, namun juga mencakup faktor-faktor seperti kesehatan ibu, sanitasi, kebersihan, dan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan berinvestasi pada program layanan kesehatan ibu dan anak seperti: 1 Puskesmas 1 Dokter Spesialis Anak dan 1 Puskesmas 1 Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, mendorong praktik pemberian ASI eksklusif, meningkatkan infrastruktur air dan sanitasi, serta menyediakan permakanan tambahan bagi balita stunting, balita pra stunting, Ibu Hamil dan Menyusui Kurang Energi Kronis, kota ini meletakkan dasar bagi kemajuan yang berkelanjutan dalam memerangi stunting.

Pemberdayaan masyarakat

Yang terpenting, upaya Surabaya untuk menurunkan stunting tidak hanya terbatas pada intervensi top-down namun juga melibatkan pemberdayaan masyarakat untuk berperan serta aktif terhadap pembangunan kesehatan dan kesejahteraan di Kota Surabaya. Inisiatif Pemerintah Kota Surabaya, seperti meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Kampung ASI, program pemberian makanan tambahan, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mempromosikan praktik kesehatan serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak. Rembug stunting juga dilakukan di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan untuk mengetahui faktor-faktor penentu munculnya stunting di setiap wilayah terkecil di Surabaya sehingga dapat mengatasi faktor-faktor tersebut secara efektif.

Dampak Terukur

Dampak dari inisiatif-inisiatif Pemerintah Kota Surabaya sangat jelas dan luas jangkauannya. Dengan memprioritaskan nutrisi dan perkembangan anak usia dini, Surabaya tidak hanya mengurangi prevalensi stunting namun juga meningkatkan derajat kesehatan anak-anak secara keseluruhan, perkembangan kognitif, dan prospek jangka panjang. Keluarga-keluarga yang dulu terbebani oleh dampak buruk dari kekurangan gizi kini memiliki harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah, berkat peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan di Surabaya serta dan proses bisnis zero stunting yang terdigitalisasi dan terintegrasi.

Percontohan Nasional

Pencapaian Surabaya dalam mengurangi prevalensi stunting pada anak hingga 1,6% memberikan contoh yang baik bagi kota dan daerah lain di Indonesia yang juga menghadapi tantangan serupa. Dengan berbagi praktik terbaik, pembelajaran, dan solusi inovatif, Surabaya dapat menjadi katalis bagi kemajuan nasional dalam mengatasi malnutrisi dan memastikan kesehatan setiap anak, tanpa memandang status sosial ekonomi atau lokasi geografis.

Melihat masa depan

Keberhasilan Surabaya menurunkan prevalensi Stunting, tidak lepas dari kepemimpinan dan dedikasi Bapak Walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi. Cak Eri pun dianugerahi penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli Stunting. Di bawah kepemimpinan Walikota yang visioner, Surabaya telah menerapkan serangkaian kebijakan dan inisiatif komprehensif yang ditujukan untuk pemberantasan stunting dan malnutrisi.

Mempertahankan dan mengembangkan kemajuan yang telah dicapai memerlukan investasi, inovasi, dan kolaborasi yang berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan dan masyarakat. Dengan tetap teguh terhadap komitmennya dalam peningkatan derajat kesehatan bayi dan balita, Surabaya merencanakan masa depan dimana setiap anak mempunyai kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal mereka.