Berita

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya

Surabaya: Surga Inklusivitas bagi Penyandang Disabilitas

May 13, 2024

Surabaya, salah satu kota perdagangan dan jasa yang paling dinamis di Indonesia, terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi penyandang disabilitas. Dengan serangkaian inisiatif dan fasilitas yang didedikasikan untuk mendorong inklusivitas dan aksesibilitas, Surabaya kini menjadi surga bagi individu dengan segala keistimewaan. Mulai dari pendidikan inklusif hingga pembangunan infrastruktur inklusif, Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap penduduk, terlepas dari kemampuan fisik atau kognitifnya, dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat dan menjalani kehidupan yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

Pada tahun 2023, Surabaya merupakan rumah bagi 6.144 penyandang disabilitas, yang mencakup berbagai gangguan fisik, mental, dan sensorik. Di antara para penyandang disabilitas tersebut, disabilitas mental merupakan disabilitas yang paling banyak diderita, yakni mencapai 69,38 persen. Di urutan berikutnya adalah disabilitas pendengaran/bicara, yang mencakup 10,29 persen dari populasi penyandang disabilitas, sedangkan disabilitas fisik berada di peringkat ketiga dengan jumlah 7,91 persen. Selain itu, penyandang disabilitas penglihatan mencakup 4,30 persen dari populasi penyandang disabilitas, sedangkan penyandang disabilitas fisik dan mental berjumlah 2,38 persen. Disabilitas lainnya menyumbang 5,75 persen dari total populasi penyandang disabilitas. Statistik ini menggambarkan beragam kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas di Surabaya, dan menggarisbawahi pentingnya kebijakan dan dukungan layanan disabilitas untuk memastikan mereka dapat berpartisipasi penuh dalam pembangunan serta mewujudkan kota yang inklusif.


Jumlah penyandang disabilitas di Surabaya tahun 2023
Sumber Data: Disdukcapil Surabaya, 2024

Kota inklusif bagi penyandang disabilitas adalah kota yang menjamin kesetaraan peluang, akses, dan partisipasi bagi individu penyandang disabilitas dalam seluruh aspek kehidupan perkotaan. Pada kota inklusif, penyandang disabilitas memiliki akses terhadap infrastruktur, transportasi, ruang publik, dan layanan yang dapat diakses, sehingga mereka dapat menavigasi lingkungan sekitar secara mandiri dan nyaman. Surabaya telah membuat kemajuan signifikan dalam menciptakan lingkungan inklusif bagi penyandang disabilitas. Kota ini telah menerapkan berbagai langkah, termasuk pembangunan infrastruktur yang mudah diakses, seperti jalur landai, pedestrian, dan transportasi umum yang memfasilitasi penyandang disabilitas, untuk meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas. Selain itu, Surabaya melaksanakan pendidikan inklusif melalui pendirian sekolah inklusif, memastikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas memiliki akses terhadap pendidikan dan kesempatan belajar yang berkualitas. Selain itu, kota ini secara aktif terlibat dengan komunitas disabilitas, berkonsultasi dengan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan dukungan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di Surabaya selalu mengundang kelompok penyandang disabilitas dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyuarakan aspirasinya terhadap pembangunan kota. Melalui upaya ini, Surabaya berupaya menjadi kota inklusif di mana penyandang disabilitas dapat hidup, bekerja, dan berkembang secara bermartabat dan mandiri.

Salah satu pencapaian paling penting di Surabaya dalam perwujudan kota inklusif adalah terbentuknya jaringan sekolah inklusif yang luas, yang melayani siswa dengan beragam kebutuhan dan kemampuan. Dengan 2 TK inklusif, 55 SD inklusif dan 37 SMP inklusif, Surabaya membuka jalan bagi pemerataan akses pendidikan bagi semua anak. Sekolahsekolah ini memberikan dukungan dan fasilitas untuk memastikan bahwa siswa penyandang disabilitas menerima pendidikan berkualitas dan memiliki kesempatan untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya.

Selain pendidikan inklusif, Surabaya telah mendirikan lima pusat layanan disabilitas (PLD) yang didedikasikan untuk memberikan layanan dukungan bagi siswa penyandang disabilitas. Pusat layanan disabilitas menawarkan berbagai layanan, termasuk bantuan akademik dan konseling, yang bertujuan untuk meminimalkan kesenjangan akademik antara siswa penyandang disabilitas dan non-disabilitas. Dengan memenuhi kebutuhan unik siswa penyandang disabilitas, pusat layanan disabilitas memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif dan mendorong kesetaraan pendidikan.

Lebih lanjut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memperkenalkan Rumah Anak Prestasi untuk memberikan peluang pengembangan yang holistik dan terintegrasi bagi anak berkebutuhan khusus. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk meningkatkan pengetahuan, kesehatan, dan kreativitas, Rumah Anak Prestasi menawarkan lingkungan pengasuhan di mana anak-anak penyandang disabilitas dapat berkembang dan mengembangkan keterampilan mereka secara maksimal. Dengan telah berdirinya 3 (tiga) Rumah Anak Prestasi, yaitu Rumah Anak Prestasi Nginden Semolo, Rumah Anak Prestasi Sonokwijenan dan Rumah Anak Prestasi Kedung Cowek serta 2 (dua) lagi dijadwalkan dibuka pada tahun 2024, Surabaya memperluas jaringan dukungannya bagi individu penyandang disabilitas beserta keluarganya.

Menyadari pentingnya akses terhadap alat disabilitas, Pemerintah Kota Surabaya menyediakan bantuan perangkat khusus untuk mereka yang teristimewa, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Mulai dari kursi roda hingga alat bantu dengar, alat bantu ini disediakan oleh Bapak Walikota Surabaya, Cak Eri Cahyadi serta Ibu Ketua TP PKK, Ning Rini Indriyani, untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar dapat berpartisipasi aktif dalam aktivitas sehari-hari dan mencapai tujuan mereka dengan percaya diri.

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk meningkatkan aksesibilitas di seluruh kota dengan mengembangkan dan menyediakan infrastruktur inklusif. Infrastruktur inklusif tersebut mencakup taman, jalur pejalan kaki, angkutan umum, gedung pemerintahan, dan fasilitas umum yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Dengan menghilangkan hambatan fisik dan memastikan akses universal, Surabaya mengembangkan kondisi masyarakat yang lebih inklusif dan adil di mana setiap warga istimewa dapat berpartisipasi dan berkontribusi penuh dalam pembangunan.

Selain inisiatif-inisiatif tersebut, Pemerintah Kota Surabaya secara aktif terlibat dengan sekolah dan keluarga untuk membantu proses administrasi kependudukan seperti pengurusan akta kelahiran bagi anak-anak penyandang disabilitas. Pendekatan jemput bola ini mencerminkan komitmen Kota Surabaya untuk mendukung individu penyandang disabilitas di setiap tahap kehidupan dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi tanpa terkecuali.

Secara keseluruhan, upaya Kota Surabaya untuk menciptakan surga bagi penyandang disabilitas merupakan contoh cemerlang dari tata kelola kota dan inovasi sosial yang inklusif. Dengan mengedepankan inklusivitas, aksesibilitas, dan dukungan layanan, Pemerintah Kota Surabaya membangun sebuah kota di mana setiap orang, disabilitas ataupun non-disabilitas, dapat berkembang, menjadi bagian dari pembangunan dan mencapai keberhasilan pribadi dan sosial. Seiring dengan upaya Kota Surabaya menuju inklusivitas yang lebih luas, kota ini pun menjadi contoh yang baik bagi kota-kota lain di seluruh Indonesia dan dunia, dimana kota ini menunjukkan transformasi nyata yang bersumber dari kepemimpinan inovatif, kolaborasi, dan tindakan kolektif.