Sinau dan ngaji bareng merupakan inovasi Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan pendampingan belajar bagi anak-anak di Balai RW serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa, guru, serta masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan di Kota Surabaya. Sinau dan Ngaji Bareng Arek Suroboyo dilaksanakan di Balai RW dan sudah dapat dijumpai di seluruh kecamatan di Kota Surabaya. Syaratnya cukup mudah, yaitu kelurahan mengusulkan ke Dinas Pendidikan untuk dapat dilaksanakan program Sinau dan Ngaji Bareng. Kemudian Dinas Pendidikan melakukan pengecekan di lokasi dengan mempertimbangkan kesiapan balai RW, sarana prasarana, komitmen kelurahan dan warga sekitar serta terdapatnya anak usia sekolah untuk diselenggarakan pendampingan belajar dan mengaji.
Adapun tujuan pelaksanaan program sinau dan ngaji bareng adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan "Ayo Sinau Bareng" bisa diikuti oleh para peserta didik setiap
hari Senin dan Sabtu pukul 18.00-20.00 WIB. Sedangkan untuk pelaksanaan "Ayo Ngaji
Bareng", bisa diikuti setiap Rabu pukul 18.00-20.00 WIB. Saat ini program sinau dan ngaji
bareng sudah dapat diakses di 219 Balai RW, pada 129 Kelurahan dan 31 Kecamatan.
Terdapat 7.570 fasilitator yang terlibat di program Sinau dan Ngaji Bareng yang
terdiri dari guru 5.662 fasilitator, mahasiswa 1.882 fasilitator dan masyarakat 26
fasilitator. Adapun fasilitator mahasiswa merupakan mahasiswa yang mendapat beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemerintah Kota Surabaya serta mahasiswa yang berasal dari
berbagai universitas yang menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kota Surabaya, antara
lain:
Bapak Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa program sinau bareng
juga merupakan sarana untuk meningkatkan atmosfer toleransi di Kota Surabaya. Dimana
pengajar berasal dari para pemuda lintas agama yang dapat mengajarkan tentang
pentingnya pengetahuan dan pengenalan agama bagi anak-anak di Kota Pahlawan.
Kolaborasi dengan pemuka agama dan perguruan tinggi adalah wujud dari kebersamaan
dan gotong royong yang diinginkan oleh Walikota Eri dalam membangun sebuah kota.
"Para pengajar atau mentor terbuka untuk warga pemeluk setiap agama. Mulai dari
agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Maka, itu akan menjadi sangat
indah untuk Surabaya," tutur Cak Eri Cahyadi.
Dalam rangka meningkatkan upaya monitoring yang terdigitalisasi, Dinas Pendidikan
mempunyai aplikasi dalam bentuk web khusus untuk program Sinau dan Ngaji Bareng. Tutor
melaporkan kegiatan belajar mengajarnya di website tersebut sedangkan ketua RW
melaporkan di menu laporan RW.
Bagi peserta didik yang ingin mengetahui jadwal pembelajaran bisa mengakses
langsung di website https://dispendik.surabaya.go.id/sinau-bareng. Hal ini berlaku juga bagi
para volunteer atau relawan pengajar yang ingin mendaftarkan diri untuk terjun langsung membangun pendidikan serta pendidikan karakter di Kota Surabaya. Bagi dulur
pembangunan yang ingin berpartisipasi aktif mencerdaskan arek-arek Surabaya dan
membangun generasi emas di Kota Surabaya, dapat langsung mendaftar sebab tidak ada
kualifikasi khusus bagi relawan pengajar. Hal ini dikarenakan konsep dari Program Sinau
dan Ngaji Bareng adalah menumbuhkembangkan semangat belajar bersama warga Kota
Surabaya.